Sifat Panas dan Dingin pada Makanan

Dan Dia-lah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan, Allah menutup malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan?” Qs Ar-Ra’d: 3

Sering kali kita dengar tentang makanan atau herbal yang mempunyai sifat panas, dingin, lembab dan kering. Mungkin bagi sebagian besar pembaca ada yang masih bertanya-tanya, namun ada pula beberapa yang sudah memahaminya. Apa sebenarnya unsur panas dan dingin? Apakah karena suhu panas atau suhu dingin? Apa manfaat yang bisa diambil?

Apa itu Sifat Panas dan Dingin

Dalam teori kedokteran cina (TCM) dikenal dengan istilah panas (Yang) dan dingin (Yin) teori ini dikenal dengan teori YinYang, atau ada juga yang menyebutkan teori keseimbangan. Teori ini adalah teori dasar, dimana teori ini menggambarkan dua hal yang saling berlawanan, tetapi saling melengkapi membentuk suatu keseimbangan. Seperti halnya di alam, panas pasangannya dingin, siang pasangannya malam, pria pasangannya wanita. Karena kesamaan sifat, maka dingin, wanita dan malam dikelompokkan dalam Yin. Sedangkan panas, siang dan pria dikelompokkan dalam Yang.

“Maha Suci Allah yang telah menciptakan semuanya bepasang-pasangan, baik dari apa yang ditumbukan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri, maupun dari apa yang tidak mereka ketahui?” [QS Yasin (36) ayat 36.]

Alam akan berjalan dengan baik jika unsur-unsur penyusunnya yang berpasangan ini berada dalam kondisi seimbang. Demikian halnya dengan tubuh kita, sehat akan tercapai apabila unsur panas dan dingin seimbang. Sifat panas dan dingin itu sendiri adalah energi yang terkandung di dalam suatu benda, sebagai contoh makanan atau herbal. Menurut dr.Rahmat seorang praktisi TCM, energi? makanan digambarkan dengan panas, hangat, sejuk dan dingin. Panas dan hangat digolongkan yang, sedangkan dingin dan sejuk masuk dalam kategori yin.

Panas dan Dingin pada Obat dan Makanan

Makanan yang berenergi dingin (yin) umumnya rendah kalori, berwarna hijau atau putih, memberikan rasa segar, dimakan mentah atau direbus atau dikukus. Makanan yang masuk dalam kategori dingin (yin) adalah buah-buahan segar dan sayur-sayuran.

Sedangkan makanan berenergi panas (yang) umumnya tinggi kalori, berwarna jingga, kuning, dimakan setelah dimasak dalam lemak dan member rasa hangat. Makanan yang masuk kategori hangat diantaranya daging ayam, udang dan kurma. Makanan yang masuk dalam kategori panas adalah daging kambing, jahe, merica, cabai dll.

Selain itu dari segi rasa, dalam kedokteran timur rasa terbagi menjadi lima rasa yaitu pedas, manis, asam/sepat, pahit, asin. Rasa manis dan pedas masuk dalam golongan panas (yang), sementara asam/sepat, pahit dan asin masuk dalam kategori dingin (yin)

Mengenal Karakter Panas dan Dingin

Di dalam tubuh kita terdapat pula kedua unsur ini jika keduanya seimbang, maka orang tersebut sehat. Apabila seseorang memiliki kecenderungan sifat panas (yang) biasanya aktif bergerak, mudah marah, dan suka tempat yang dingin. Sedangkan yang mempunyai sifat dingin (yin) biasanya lebih kalem, suka minum yang hangat-hangat, dan lebih menyukai atau merasa lebih nyaman diruangan panas, dan tidak suka berlama-lama di ruang ber AC atau kipas angin.

Nah, mungkin sering kali kita temui orang yang lebih suka minum-minuman yang dingin walalaupun dalam cuaca yang dingin. Dan juga kita temui orang yang lebih cenderung tidak kuat minum dingin dan lebih menyukai minuman yang hangat. Maka ini menandakan kondisi lambung seseorang yang berbeda, yang satu mempunyai karakter lambung panas dan yang satu berkarakter lambung dingin.

Konsep Panas Dingin dalam Thibbun Nabawi

Rosululloh adalah seseorang yang jarang sakit, beliau sakit hanya 3 kali dalam hidupnya. Rosululloh sangat memperhatikan baik dalam cara saat makan dan juga makanan yang di konsumsi, termasuk dalam konsep keseimbangan. Resep yang biasa dipraktekkan oleh Rosululloh adalah saat makan kurma dan mentimun. Seperti halnya dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim dari Abdullah bin Ja’far, ia menceritakan, “Aku pernah melihat Rosulullah menyantap kurma dengan mentimun”.

Menurut pendapat Ibnu Qoyyim Al-jauziyah menjelaskan mengenai hadits diatas, kurma memiliki sifat panas pada tingkatan ke-2, dapat memperkuat lambung yang bersuhu dingin, sehingga terasa nyaman, selain juga menambah karbohidrat.? Akan tetapi kurma cepat berubah baunya, membuat haus, mengotori darah dan menimbulkan sumbatan serta rasa sakit pada kantung kemih, disamping membahayakan gigi. Sementara mentimun mesir itu bersifat dingin pada tingkatan ke-2, bisa meredam rasa haus, meredam panas pada lambung, menambah stamina selain bisa menambah aroma karena ada unsur wangi didalamnya.

Maka kesimpulannya buah yang satu bersifat panas sementara yang lain bersifat dingin. Masing-masing bisa memperbaiki kekurangan pada temperatur atau yang sifatnya berlawanan, disamping mencegah pengaruh buruk pada buah yang lain. Inilah formula medis yang komprehensif. Penggunaan metode ini pada segala jenis makanan dan obat-obatan bisa memberikan improvisasi, serta mencegah berbagai dampak negative dari semua bahan tersebut dengan memberikan sesuatu yang berlawanan. Cara ini akan membantu kesehatan tubuh, meningkatkan stamina dan pertumbuhan badan.

Secara umum, menetralisir efek buruk zat panas dengan dingin, dingin dengan panas, kering dengan basah, dan basah dengan kering merupakan salah satu penyembuhan terpenting dan juga langkah-langkah menjaga kesehatan.

Back to top button